Samarinda – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyoroti masalah pembangunan dan pengurangan lahan pertanian di Kota Samarinda.
Samri menilai, kebijakan pembangunan yang lebih mengutamakan sektor jasa berisiko mengabaikan sektor pertanian yang seharusnya menjadi pilar utama ketahanan pangan daerah.
Seperti pengurangan lahan pertanian, terutama di Kecamatan Palaran, menurutnya semakin memperburuk kondisi ketahanan pangan di kota ini.
“Keberlanjutan sektor pertanian semakin terancam, padahal kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat. Kebijakan ini perlu dipertanyakan, apakah lebih mengutamakan ekonomi atau kesejahteraan rakyat,” kata Samri, Senin 3 Maret 2025.
“Jika kita terus mengabaikan sektor pertanian, kita akan kehilangan salah satu sumber utama ketahanan pangan yang sangat vital bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menyebut, Kota Samarinda terlalu bergantung pada sektor pariwisata dan hiburan dalam memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Meski keduanya memberikan keuntungan cepat, namun Samri menilai, kurang memberikan jaminan keberlanjutan jangka panjang.
Karena itu, ia meminta Pemerintah Kota Samarinda segera merumuskan kebijakan yang lebih seimbang, yang tidak hanya berfokus pada sektor ekonomi yang menguntungkan secara jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan sektor pertanian yang memberikan manfaat jangka panjang.
“Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor pertanian agar ketahanan pangan daerah tetap terjaga. Tanpa sektor ini, kita berisiko kehilangan sumber daya penting untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Adv.)