Kota Samarinda Rawan Kekesaran Terhadap Anak, DPRD Dorong Peningkatan Sosialisasi

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti (dok: ritme)
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti (dok: ritme)

Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, menyebut kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda masih sangat rawan terjadi dan banyak diantaranya yang tidak terungkap. 

Karena itu ia mendorong agar dilakukan sosialisasi yang lebih masif mengenai perlindungan anak. Menurutnya, program perlindungan yang sudah ada tidak akan memberikan dampak maksimal jika tidak didukung oleh edukasi yang memadai untuk masyarakat. 

“Sosialisasi perlindungan anak harus dilakukan lebih sering agar masyarakat lebih sadar dan memahami cara melindungi anak-anak dari potensi kekerasan,” kata Puji, Kamis 20 Februari 2025.

Selain itu, dinas terkait juga dimintanya lebih aktif dalam melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, khususnya di tingkat SD dan SMP. Edukasi ini, menurutnya, sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya kekerasan seksual dan risiko seks di usia dini.

“Dinas terkait harus lebih giat mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahaya kekerasan seksual dan bagaimana cara melindungi diri,” tuturnya.

Pasalnya, kata dia, adanya stigma sosial menjadi hambatan utama bagi anak-anak dalam mencari perlindungan, lantaran para korban merasa takut atau malu untuk melapor. 

“Seringkali, anak-anak enggan melapor karena takut atau malu menghadapi stigma dari lingkungan sekitar mereka. Ini menjadi salah satu penyebab mengapa banyak kasus kekerasan tidak terdeteksi,” jelas Puji.

Karena itu, ia berharap dengan partisipasi segala pihak, kasus kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda dapat segera teratasi. 

“Ini adalah tanggung jawab bersama yang harus diambil oleh semua pihak,” tandasnya. (Adv.)