SAMARINDA — Anggota DPRD Kota Samarinda menerima kunjungan para pekerja Teras Samarinda yang mengeluh akibat belum dibayar oleh pihak kontraktor.
Audiensi para buruh proyek Teras Samarinda di Kantor DPRD Kota Samarinda berlangsung pada Kamis (27/2/2025).
Tampak sejumlah dewan menyambut para buruh yang didampingi oleh tim respons cepat perlindungan perempuan dan anak Kalimantan Timur (TRC PPA Kaltim).
Diskusi pun berlangsung alot. Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim geram atas sikap Dinas PUPR Kota Samarinda yang hanya mendatangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Teras Samarinda, Ilhamsyah.
Abdul Rohim menegaskan bahwa emosinya adalah bentuk keprihatinan atas nasib puluhan pekerja yang sejak tahun lalu tidak menerima hak mereka.
Ia menyoroti permasalahan ini tidak hanya soal uang, tetapi juga berdampak luas pada kehidupan para buruh dan tentu saja adalah keluarganya.
“Bagaimana mungkin jumlah nominal yang tidak terlalu besar ini bisa menggantungkan nasib lebih dari 80 pekerja? Satu orang saja yang terdampak negatif atas sebuah situasi negara ini kita mesti tanggung jawab, apalagi puluhan orang yang tidak menerima gaji berbulan bulan,” jelasnya.
Abdul Rohim pun meminta agar pemerintah menyelesaikan persoalan ini. Karena ada keluarga buruh yang bahkan sampai menangis dan berteriak karena terpaksa tidur di gudang dampak suaminya tidak diberi upah.
“Silakan pemerintah melakukan segala proses yang perlu dilakukan terhadap kontraktor. Tapi pemerintah tolong dong turun tangan selesaikan ini. Karena warga, sampai kapan pun, merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi seluruh hak mereka,” tegasnya.
Wakil Rakyat Samarinda pun berencana memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mencari solusi pembayaran gaji para buruh di Teras Samarinda. (Adv)