Pelayanan Jemaah Haji Masih Perlu Perbaikan, DPRD Kaltim Soroti Kesehatan dan Konsumsi

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).

RITMEKALTIM – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti masih adanya persoalan mendasar dalam penyelenggaraan ibadah haji, terutama yang menyangkut kualitas pelayanan konsumsi dan perlindungan kesehatan bagi jemaah.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, menyatakan bahwa dua aspek ini menjadi titik rawan yang kerap berujung pada ketidaknyamanan bahkan risiko kesehatan, khususnya bagi jemaah lanjut usia.

Bacaan Lainnya

Menurut Yenni, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa makanan yang disajikan kepada jemaah sering kali tidak memperhatikan selera maupun kebutuhan nutrisi mereka.

Hal itu diperparah dengan kondisi kesehatan jemaah, sebagian besar berusia lanjut, yang membutuhkan perhatian lebih dalam pola konsumsi dan perawatan.

“Kita tidak bicara soal mewah atau sederhana, tetapi soal layak dan menyehatkan. Jemaah haji adalah tamu Allah, mereka seharusnya mendapat layanan terbaik, termasuk dari sisi konsumsi,” ujarnya, Kamis (1/05/2025).

Ia menilai bahwa standar pelayanan konsumsi bagi jemaah belum sepenuhnya sesuai harapan. Beberapa keluhan umum mencakup rasa makanan yang tidak sesuai selera lokal hingga penyajian yang kurang higienis.

Yenni juga mengingatkan bahwa makanan yang tidak cocok bisa memperburuk kondisi kesehatan jemaah, terutama mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit.

“Banyak kasus jemaah yang kelelahan atau jatuh sakit karena konsumsi yang tidak sesuai. Ini hal sederhana, tapi dampaknya bisa sangat besar. Jangan sampai pelayanan buruk justru merusak ibadah mereka,” katanya.

Lebih lanjut, Yenni mendorong agar seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji melakukan evaluasi menyeluruh dan menjadikan masukan dari tahun-tahun sebelumnya sebagai dasar perbaikan.

Dia menilai, pelayanan yang baik tidak cukup hanya dengan kesiapan logistik, tetapi juga pada kepekaan terhadap kebutuhan fisik dan psikologis jemaah.

Ia pun menekankan bahwa perlindungan terhadap jemaah lansia harus menjadi prioritas utama, mengingat kondisi fisik mereka yang rentan.

Pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan seluruh tim penyelenggara diharap tidak hanya fokus pada aspek administratif, tapi juga pada kenyamanan dan keselamatan jemaah secara menyeluruh.

“Kita semua tentu berharap jemaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang, sehat, dan kembali dalam keadaan selamat. Kalau pelayanan dasarnya kuat, mereka bisa fokus pada ibadah, dan insyaallah hajinya mabrur,” pungkasnya. *Raf (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait