Darlis Pattalongi: Pendidikan Karakter Perlu Ditingkatkan di Sekolah

Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).

RITMEKALTIM – Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap sistem pendidikan formal yang berlaku saat ini.

Menurutnya, meskipun kurikulum pendidikan di Indonesia sudah cukup mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan, namun aspek pendidikan karakter yang sangat penting bagi perkembangan peserta didik seringkali terabaikan.

Bacaan Lainnya

Darlis menyatakan bahwa fokus pendidikan saat ini lebih banyak diarahkan pada pencapaian akademik, sementara pembentukan karakter, termasuk nilai-nilai moral dan etika, kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya.

“Saat ini, pendidikan di Indonesia terlalu menekankan pada aspek akademik, sementara nilai-nilai moral dan etika sering kali terabaikan. Padahal, karakter yang baik merupakan pondasi utama bagi keberhasilan seorang anak, baik dalam dunia pendidikan maupun kehidupan sosialnya,” ujarnya pada Selasa (6/5/2025).

Lebih lanjut, Darlis menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter untuk menciptakan budaya yang mendukung kedisiplinan, tanggung jawab, dan sopan santun di kalangan siswa.

Ia mengungkapkan bahwa pengajaran karakter perlu menjadi bagian integral dari kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah, sehingga siswa tidak hanya menjadi individu yang pintar secara akademik, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi dan mampu berinteraksi dengan baik dalam masyarakat.

Darlis juga mengkritisi peran sekolah yang dinilai masih kurang maksimal dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Ia menegaskan bahwa kepala sekolah memegang peranan strategis dalam hal ini, karena mereka tidak hanya bertugas mengelola proses pembelajaran akademik, tetapi juga harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter.

“Kepala sekolah harus lebih aktif dalam membentuk pola pikir dan karakter siswa, menjadikan sekolah sebagai tempat yang tidak hanya mengembangkan potensi akademik, tetapi juga moral dan sosial siswa,” tegasnya.

Di sisi lain, Darlis memberikan apresiasi terhadap beberapa sekolah, terutama yang berbasis agama, yang sudah mulai mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kegiatan mereka. Sekolah-sekolah seperti Muhammadiyah, menurutnya, merupakan contoh yang baik dalam menyisipkan nilai-nilai moral dalam kurikulum dan kegiatan luar kelas.

“Peran masyarakat melalui lembaga pendidikan sangat penting dalam menciptakan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berbudi pekerti. Sekolah harus menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter siswa sejak dini,” jelas Darlis.

Dengan memperkuat pendidikan karakter, Darlis berharap, para siswa tidak hanya menjadi generasi yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang baik, penuh tanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. *DFA (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait