Ekti Imanuel Tekankan Pentingnya Pengecekan Konstruksi Jembatan Mahakam 1 Pasca Tabrakan

Ket Foto :Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).
Ket Foto :Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).

RITMEKALTIM – Lonjakan kekhawatiran terhadap keamanan Jembatan Mahakam 1 mendorong DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah tegas. Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menegaskan bahwa penutupan sementara jembatan tersebut adalah keputusan yang tidak bisa ditawar demi kepentingan keselamatan publik.

Keputusan itu diambil usai rapat pimpinan DPRD bersama Komisi II dan sejumlah pihak teknis pada awal pekan ini. Jembatan Mahakam 1 dinyatakan harus dihentikan sementara operasionalnya, seiring dengan pelaksanaan inspeksi mendalam oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim.

Bacaan Lainnya

“Hari ini pengecekan dilakukan secara teknis. Bukan sekadar melihat dengan mata, tapi menggunakan alat untuk menilai apakah struktur jembatan masih bisa diandalkan atau tidak,” ujar Ekti, Rabu (29/4/2025).

Ia mengungkapkan bahwa kondisi jembatan saat ini berada dalam titik paling rawan. Insiden terbaru yang menghantam langsung pilar utama tanpa pelindung disebut sebagai tabrakan terparah dari total 23 kasus serupa yang pernah terjadi.

“Tidak ada lagi vender, tidak ada lagi sistem keamanan dasar. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal nyawa. Kami tak mau ambil risiko,” tegas Ekti.

Pemeriksaan yang dilakukan BBPJN akan mencakup pengukuran getaran, analisis kekuatan struktur, dan identifikasi potensi keretakan yang mungkin tersembunyi dari permukaan. Hasil dari kajian ini akan menjadi dasar utama apakah jembatan masih layak digunakan atau harus ditutup lebih lama untuk perbaikan besar.

Ekti juga menyarankan agar penutupan tak hanya diterapkan di jalur kendaraan di atas jembatan, tapi juga pada alur sungai di bawahnya. Menurutnya, upaya perlindungan harus menyeluruh dan tidak setengah-setengah.

“Kalau jembatan sedang dalam tahap audit teknis, lalu kapal tetap melintas di bawahnya, itu sama saja membiarkan risiko baru terjadi. Ini waktunya kita serius,” ucapnya.

Langkah ini menjadi peringatan keras bahwa tata kelola infrastruktur publik di Kaltim tidak boleh lagi bersifat reaktif. DPRD menegaskan komitmennya untuk mengawal proses ini hingga tuntas, agar Jembatan Mahakam 1 tidak hanya diperbaiki, tapi juga diamankan untuk jangka panjang. *Raf (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait