Peningkatan Akses Udara Berau Dianggap Krusial untuk Dukung Mobilitas dan Pariwisata

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).

RITMEKALTIM – Terbukanya jalur penerbangan baru dari dan ke Kabupaten Berau dinilai sebagai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kalimantan Timur (Kaltim).

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah, menilai transportasi udara yang terjangkau dan kompetitif merupakan elemen vital untuk menunjang mobilitas warga dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.

Bacaan Lainnya

Menurut Syarifatul, kondisi sebelumnya yang hanya mengandalkan satu maskapai dengan tarif tinggi membuat masyarakat Berau terpaksa memilih jalur darat yang jauh lebih memakan waktu dan biaya. Keterbatasan pilihan tersebut, kata dia, menjadi penghambat aktivitas ekonomi hingga layanan sosial dasar seperti kesehatan dan pendidikan.

“Ketika masyarakat hanya punya satu opsi dan itu pun mahal, maka banyak urusan penting terpaksa ditunda. Dengan hadirnya maskapai baru, ini bukan sekadar soal harga, tapi juga soal hak masyarakat atas aksesibilitas yang adil,” ujarnya, Kamis (1/05/2025).

Ia mencatat bahwa masuknya maskapai Sriwijaya Air ke rute Berau, Balikpapan dan Makassar telah memicu penurunan harga tiket secara signifikan, dari yang sebelumnya hampir menyentuh Rp2 juta menjadi sekitar Rp800 ribu.

Fenomena ini, menurutnya, adalah bukti nyata bahwa persaingan sehat di sektor transportasi sangat menguntungkan publik. Namun, tantangan belum selesai.

Syarifatul menyoroti lemahnya konektivitas udara ke wilayah destinasi wisata unggulan seperti Pulau Maratua. Saat ini, bandara di pulau tersebut hanya mampu melayani penerbangan dengan kapasitas kecil, sehingga membatasi potensi kunjungan wisatawan secara massal.

“Bayangkan, satu pesawat hanya bisa mengangkut enam sampai delapan orang. Itu tidak cukup untuk mendukung pariwisata yang kompetitif. Kita butuh maskapai dengan kapasitas lebih besar yang mampu menjangkau Maratua secara reguler,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa jalur udara ke kawasan wisata bukan sekadar kemudahan transportasi, tetapi bagian dari strategi besar membangun ekonomi kawasan pesisir. Akses yang mudah dan efisien akan memperpendek waktu tempuh, memperluas jangkauan promosi destinasi, dan meningkatkan potensi investasi di sektor pariwisata.

Sebagai bagian dari pengawasan dan penguatan kebijakan, DPRD Kaltim melalui Komisi IV akan melakukan peninjauan langsung ke Maratua bersama Dinas Perhubungan guna mengidentifikasi hambatan teknis maupun kebijakan yang perlu dibenahi.

Langkah ini diharapkan mampu menghasilkan kebijakan berbasis kebutuhan lapangan, bukan sekadar wacana atas meja.

“Kalau kita ingin destinasi wisata kita berkembang, maka aksesnya harus diprioritaskan. Transportasi udara yang murah, aman, dan terjadwal adalah kunci agar Berau dan pulau-pulau sekitarnya bisa terhubung dengan dunia luar,” tutupnya. *Raf (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait